Beranda » Investasi Saham » Bagaimana Strategi Membeli Saham Agar Average Buy Optimal?
Strategi Membeli Saham

Bagaimana Strategi Membeli Saham Agar Average Buy Optimal?

Jadi bagaimana strategi membeli saham agar dapat average buy di bottom price?
Jawaban singkatnya : MUSTAHIL.

Kita tidak akan pernah tahu di mana sebenarnya bottom price (level harga terendah). Bottom hanya akan terlihat ketika saham tersebut rebound.

We can only know the bottom when it’s already too late.

Karena mustahil selalu mendapatkan harga terendah, maka kita harus menggunakan pendekatan lain.

Strategi Membeli Saham

Pertama, yang terpenting adalah kita harus yakin bahwa harga sekarang adalah harga yang murah, harga yang memang layak untuk investasi. Lebih jauh mengenai ini, silakan baca Bagaimana dan Kapan Saat Yang Tepat Untuk Membeli Saham?

Ketika anda sudah yakin harga sekarang salah harga atau undervalue, maka hal yang tepat untuk anda lakukan adalah beli saat itu juga.

Langsung beli semua atau bertahap? Tergantung.

Ada banyak cara dan tidak ada cara yang lebih benar dari cara yang lain. Semuanya tergantung kebutuhan dan karakter masing-masing.

Berikut ini salah satu strategi yang mungkin berguna dan cocok untuk anda terapkan.

  1. Riset saham tersebut terlebih dahulu, lakukan valuasi saham dan pastikan entry level harga saham yang menurut anda sudah sangat layak untuk dibeli.
  2. Tentukan berapa persen anda ingin investasi di satu emiten tersebut. Misalnya 10% dari total modal.
  3. Cara paling sederhana adalah tunggu sampai harganya mencapai level yang ingin anda beli. Atau jika broker anda menyediakan fitur GTC (Good ‘Til Canceled), anda bisa juga langsung pasang order BUY GTC lalu tutup OLT dan lupakan.

Pertimbangkan Beli Saham Bertahap

Tapi untuk sebagian besar orang pasti ingin membeli di harga serendah mungkin, masalahnya seperti sudah saya sebutkan di atas, mustahil untuk mendapatkan harga bottom (terendah). Lalu apa solusinya?

Solusinya adalah anda bisa membeli bertahap, yaitu membagi pembelian di beberapa level harga. Misalnya dari contoh sebelumnya, rencana awal adalah anda membeli saham A sebanyak 10% total AUM. Anda bisa bagi ini menjadi beberapa kali pembelian. Pembelian pertama ketika mulai masuk ke harga beli yang anda yakin murah. Anda bisa mulai membeli 20% dari rencana awal. Lalu anda juga putuskan setiap turun 10%, anda beli lagi 20% sampai akhirnya seluruhnya terpakai. Contoh simulainya seperti berikut.

Pembelian juga bisa dilakukan dengan order GTC jika anda mau dan sekuritas anda menyediakan fitur ini.

Dari contoh simulasi di atas, anda berpotensi membeli saham dengan harga rata-rata lebih rendah dari 1000 (harga yang menurut anda sudah layak investasi). Ketimbang langsung seluruh alokasi di harga 1000, anda berpeluang mendapatkan average buy di harga 947, 897, sampai 801. Artinya tidak hanya posisi FL (Floating Loss) anda lebih rendah (18% vs 34%), tapi jika anda benar maka peluang returnnya juga lebih baik.

Untung Rugi Strategi Beli Saham Bertahap

Tentu ada untung ruginya. Karena seperti telah saya sebutkan, tidak ada cara terbaik, tidak ada cara yang foolproof atau anti boncos.

Keuntungannya :

  1. Jika ternyata harganya tidak turun lagi, maka setidaknya anda sudah membeli 20% dari total rencana awal.
  2. Jika ternyata harganya turun, anda berhasil membeli dengan harga rata-rata lebih baik.
  3. Dengan average buy lebih rendah, potensi return (jika anda benar) lebih besar.

Kerugiannya jika harganya tidak turun lagi, anda hanya berpotensi cuan hanya 20% dari total rencana investasi di saham tersebut.

Selain itu, cara ini juga tidak menjamin bahwa posisi saham ABCD tidak akan FL, karena memang tidak ada yang bisa menebak bottom. We can only know the bottom when it’s already too late.

Cara mana yang paling ideal? Tergantung masing-masing. Apa anda punya strategi membeli saham yang telah berhasil untuk anda sejauh ini? Silakan komentar dan share, dude!

2 komentar untuk “Bagaimana Strategi Membeli Saham Agar Average Buy Optimal?”

Ada komen, dude?

Scroll to Top